speaker

Keberlanjutan

Energi dan Energi Terbarukan

Kami berkomitmen untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengoptimalkan sumber energi terbarukan. Ada banyak bukti ilmiah bahwa bahan bakar fosil merupakan kontributor utama untuk meningkatkan emisi GRK yang menyebabkan pemanasan antropogenik planet ini. Permintaan energi yang signifikan berasal dari pemrosesan dan transportasi logistik untuk produk sawit.

Penggunaan energi terbarukan kami berasal dari produk limbah organik kami misalnya cangkang kelapa sawit dan serat kelapa sawit dari pengolahan tandan buah segar kami. Pada tahun 2021, sekitar 41% dari konsumsi energi utama kami dipasok oleh sumber energi terbarukan, sebagian besar biomassa berupa cangkang sawit dan serat. Kami juga mengoperasikan reaktor energi terbarukan sebagai proyek penangkapan metana yang menghasilkan 1,8 MW yang dipasok ke jaringan lokal (Perusahaan Listrik Negara) di salah satu unit konsesi kami di Pulau Belitung.

Kami telah menetapkan target untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dengan proyek biogas yang direncanakan di semua pabrik kelapa sawit kami untuk optimalisasi energi dan menambah setidaknya satu fasilitas penangkapan gas metana pada tahun 2023. Dengan inisiatif strategis ini, kami bertujuan untuk meningkatkan portofolio energi terbarukan agar mencapai di atas 60% dan mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil sebesar 20% pada tahun 2025. Direksi telah menugaskan Wakil Presiden Direktur untuk melakukan adaptasi dan mitigasi inisiatif proyek ini.

Selain itu, kami secara proaktif menerapkan sejumlah inisiatif penghematan energi lainnya dalam aktivitas non-proses kami. Ini termasuk mengganti lampu neon dengan lampu lightemitting diodes (LED) di semua pabrik dan fasilitas biogas kami; memanfaatkan telekonferensi untuk pertemuan; memanfaatkan sel surya untuk penerangan di perkebunan; dan mengganti unit AC lama dengan model hemat energi yang lebih baru. 

(Pernyataan dan data akurat per 31 Desember 2022)