speaker

Hubungan Investor

Bueno Nasio dalam Webinar Sagu Sebagai Solusi Krisis Global

11 Okt 2020

 

Menyambut Hari Pangan Sedunia dan “24 Hours of Reality: Countdown to the Future” (dialog global tentang krisis iklim), Yayasan KEHATI bersama Climate Reality Indonesia dan Bueno Nasio mengadakan talkshow & cooking demo “Sagu sebagai Solusi Krisis Global”

Bueno Nasio sebagai restoran yang mengandung unsur tepung sagu yang telah diolah secara modern dan higienis oleh PT ANJ Agri Papua (ANJAP)  diundang dalam webinar yang diselenggarakan oleh Yayasan KEHATI (11/10). Bekerja sama dengan Climate Reality Indonesia, sebagai perkumpulan yang mengarus utamakan isu krisis iklim dan solusinya, menyambut baik dan mendukung acara Sagu sebagai Solusi Krisis Global,” ujar Manajer Climate Reality Indonesia Amanda Katili Niode.

Indonesia memiliki ragam bahan pangan lokal dan ragam budaya pangan yang bervariasi dan merupakan negara dengan cadangan sagu terbesar di dunia. Tanaman sagu dapat tumbuh di lahan basah yang kurang dimanfaatkan dan rawa gambut di mana tanaman pangan lain tidak dapat tumbuh secara ekonomis.

Sayangnya, sampai hari ini kita masih sangat bergantung pada konsumsi beras dan gandum yang membuat Indonesia rentan dengan risiko ketahanan pangan di tengah berbagai krisis yang terjadi secara global. Padahal, Indonesia punya bahan baku pangan lokal yang lebih sustainable dan tersedia dalam jumlah banyak serta berpotensi memperkuat kedaulatan pangan Indonesia, salah satunya adalah sagu.

Data Flach (2007) menyatakan total luas tanaman sagu sagu (Metroxylon spp) di Indonesia dapat mencapai 1.250.000 hektare atau 51.3% luasan hutan sagu dunia. Jika dikembangkan dengan baik, sagu dapat menjadi solusi kedaulatan  pangan Indonesia, bahkan dunia.

"Untuk menjawab tantangan ini perlu kita dorong program pangan lokal nusantara yakni dengan mengkampanyekan sagu, di antara bahan pangan lokal lain, sebagai pengganti beras dan gandum," ujar Direktur Program Yayasan KEHATI Rony Megawanto.

Yayasan KEHATI bertujuan untuk menghimpun dan mengelola sumberdaya guna menunjang berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya secara adil dan berkelanjutan.

Acara ini dipandu oleh Paquita Genuschka (Penyiar Radio Prambors) sebagai moderator. Topik pembahasan meliputi krisis global dan potensi sagu sebagai solusi, pembangunan berkelanjutan, sagu sebagai pangan olahan lokal, dan teknik olahan dan ragam kuliner sagu.

Lima orang narasumber dari berbagai latar belakang hadir sebagai pembicara, diantaranya Amanda Katili Niode, Saptarining Wulan, Rony Megawanto, Serny Maria, dan Nunik Maharani bersama Nelda Hermawan menjadi pembicara dalam webinar ini.

Nunik Maharani, Group Head of Corporate Communications memaparkan kilas perjalanan ANJAP dalam membangun industri sagu melalui presentasi “Langkah Nyata Memuliakan Sagu”. Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai sagu sebagai makanan pokok fungsional oleh Nelda Hermawan, Head of Commercial and Sago.

Selain manfaatnya pada ketahanan pangan, sagu memiliki kandungan positif yang dapat mendukung pola makan sehat masyarakat Indonesia. “Sagu adalah sumber karbohidrat asli Indonesia yang bersifat prebiotik, bernilai indeks glikemik rendah dan bebas gluten,” ujar Nelda dalam webinar.

Bueno Nasio memiliki fasilitas laboratorium aplikasi sagu di mana tim teknologi pangan dan koki mengeskplorasi penggunaan sagu di berbagai menu makanan dan melakukan riset fungsi sagu di dalam formulasi industri makanan. Hasil eksplorasi ini kemudian dihidangkan untuk pengunjung di restoran.

“Kami hadir untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas, terutama penggemar dan praktisi di bidang pangan, manfaat sagu sebagai kekayaan dan sumber pangan warisan Indonesia yang bebas gluten. Visi kami adalah menjadikan sagu sebagai bahan pangan yang layak diperhitungkan dalam keragaman kuliner di Indonesia,”ujar Nelda.

Contoh menu makanan dengan mie sagu, lontong sagu, dan dessert juga ditampilkan dalam sesi webinar. Tepung sagu yang digunakan di restoran Bueno Nasio adalah sagu dari Papua, Sorong Selatan yang tersedia bagi konsumen industri maupun retail: Sagu Pati Alam untuk industri @50kg/sak dan Sapapua retail 1kg/pak dan 500 gram/pak. Presentasi ditutup dengan menampilkan video pendek Demo masak mie sagu dan cookies dari Bueno Nasio.

 

Artikel Lainnya

WAKIL BUPATI KETAPANG BERIKAN PIAGAM APRESIASI KEPADA KAL ATAS UPAYA PENURUNAN STUNTING DI KAB. KETAPANG
25 Mar 2024

Ketapang – PT Kayung Agro Lestari (KAL), anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) yang berada di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menerima piagam apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Ketapang atas kontribusinya dalam program penurunan stunting di daerah tersebut. Penghargaan ini diberikan oleh H. Farhan, SE., M.Si, Wakil Bupati Ketapang dalam acara Rembuk Stunting yang diselenggarakan oleh Bappeda Ketapang pada pada Kamis (21/03) berlokasi di sebuah hotel di Ketapang.

KAL DAMPINGI KELOMPOK TANI DESA LAMAN SATONG PANEN PERDANA EDAMAME
18 Mar 2024

Ketapang, 16 Maret 2024 – PT Kayung Agro Lestari (KAL), anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) yang berada di Ketapang, Kalimantan Barat melalui program pendampingan petani berhasil membudidayakan tanaman edamame di Desa Laman Satong.

SMM DORONG PERAN PEREMPUAN DALAM TALK SHOW PERAYAAN HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL
15 Mar 2024

Belitung Timur – PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) yang berlokasi di Kabupaten Belitung Timur, pada tanggal 9 Maret yang lalu menyelenggarakan acara Talk Show bertema "Peran Perempuan sebagai Investasi Kemajuan Perekonomian" berlokasi di ANJ Learning Center. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap tanggal 8 Maret.