Bisnis kami terdiri dari penanaman dan pemanenan terpadu tandan buah segar dari perkebunan kelapa sawit kami, mengolahnya menjadi minyak sawit mentah, inti sawit dan minyak inti sawit, serta menjual minyak yang dihasilkannya. ANJ memiliki enam perkebunan kelapa sawit yang telah menghasilkan:
Perkebunan kelapa sawit seluas 9.988 hektare di Binanga, Sumatera Utara, dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA).
Perkebunan kelapa sawit seluas 9.412 hektare di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS).
Perkebunan kelapa sawit seluas 17.360 hektare di Pulau Belitung, di Bangka Belitung, dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM).
Perkebunan kelapa sawit seluas 13.880 hektare di Ketapang, Kalimantan Barat, dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Kayung Agro Lestari (KAL).
Perkebunan kelapa sawit seluas 91.210 hektare di Kabupaten Sorong Selatan dan Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, dioperasikan oleh Perseroan dan anak perusahaan kami PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP). Area seluas 9.024 hektare telah dikembangkan untuk perkebunan kelapa sawit, sementara 81.102 hektare telah dialokasikan untuk kawasan konservasi dan sisanya untuk infrastruktur.
ANJ adalah anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Semua perkebunan kelapa sawit kami yang telah berproduksi bersertifikat RSPO dan ISPO.
Kami juga melakukan penanaman di area cadangan lahan kami seluas 12.800 hektare di Empat Lawang, Sumatera Selatan. Cadangan lahan ini dioperasikan oleh anak perusahaan kami, PT Galempa Sejahtera Bersama (GSB) dan memulai penanaman di cadangan lahan ini pada tahun 2013.
Perkebunan kami yang masih dalam tahap pengembangan juga dikelola sesuai dengan standar RSPO dan ISPO dan kami akan mengajukan sertifikasi RSPO dan ISPO saat perkebunan tersebut mulai menghasilkan minyak sawit mentah.
Pada tanggal 31 Desember 2023, Perseroan memiliki total cadangan lahan seluas 154.650 hektare. Pada saat itu, sekitar satu per tiga dari cadangan lahan ini atau 53.521 hektare, telah ditanami. Pada akhir 2023, seluas 5.005 hektare dari total lahan perkebunan yang telah ditanami, telah dialokasikan untuk petani kecil mengikuti peraturan Pemerintah Indonesia.
Tanaman kelapa sawit di area inti yang sudah menghasilkan mencakup lahan seluas 43.400 hektare atau 89,5% dari jumlah lahan yang ditanami, sementara seluas 5.116 hektare atau 10,5% merupakan tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan. Rata-rata umur tanaman kelapa sawit inti di seluruh perkebunan Grup pada 31 Desember 2023 adalah 13,0 tahun.
56,4% dari cadangan lahan kami dialokasikan untuk memenuhi komitmen sukarela kami terhadap lingkungan dan sosial, yang mencakup konservasi keanekaragaman hayati, sempadan sungai dan perlindungan area yang memiliki makna sejarah atau budaya. Sebagaimana tercantum dalam Kebijakan Keberlanjutan kami, ANJ berkomitmen untuk memelihara area hutan yang memiliki Nilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value atau "HCV") dan/atau Stok Karbon Tinggi (High Carbon Stock atau "HCS") serta tidak akan mengembangkan lahan gambut atau lahan basah.
Cadangan lahan kami juga mencakup lahan seluas 12.800 hektare di Sumatera Selatan yang siap ditanami ketika proses kompensasi lahan telah selesai. Pada tanggal 31 Desember 2023, total lahan yang telah mendapatkan kompensasi adalah seluas 4.555 hektare, di mana 724 hektare di antaranya telah ditanami dan berisi kelapa sawit menghasilkan.
Sisa cadangan lahan kami diperuntukkan bagi kebutuhan infrastruktur, termasuk jalan, perumahan dan fasilitas bagi karyawan kami, sementara sebagian kecil dari lahan tersebut dianggap tidak dapat ditanami karena kondisi topografi yang tidak sesuai.