ANJ DAN GAPKI GELAR DISKUSI DAN SOSIALISASI PERLINDUNGAN PEKERJA PEREMPUAN DI INDUSTRI SAWIT

08 Mar 2022

 

Jakarta, 8 Maret 2022 – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan CNV International dan Federasi Serikat Buruh Hukatan mengadakan Diskusi dan Sosialisasi Panduan Praktis Perlindungan Pekerja Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit. Diskusi dilaksanakan secara daring pada Selasa (8/3) dihadiri oleh perwakilan perusahaan, instansi pemerintah pusat dan daerah, perwakilan serikat pekerja, akademisi, praktisi dan media.

Acara dipandu oleh Keumala Dewi dari Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA) dan dihadiri oleh beberapa narasumber, seperti Sumarjono Saragih, Kabid Ketenagakerjaan GAPKI, Nursanna Marpaung, Ketum FSB Hukatan, Yuli Adiratna, Direktur Bina Pemeriksa Norma Ketenagakerjaan Kemnaker dan Adhika Karuna, Head of Human Resource ANJ. 

Sejak tahun 2022 ANJ telah bekerja sama dengan GAPKI untuk berbagi pengalaman dan praktik mengenai perlindungan karyawan perempuan dan kesetaraan gender.
Adhika Karuna menyampaikan bahwa terdapat risiko diskriminasi, pelecehan, dan kekerasan seksual terhadap perempuan, baik di lingkungan perusahaan sendiri maupun di lingkungan pemasok. Hal ini dikarenakan industri sawit adalah industri padat karya yang didominasi kaum laki-laki dan kerap beroperasi di daerah terpencil. 
“Semua anak perusahaan kami sudah memiliki Komite Gender yang terdiri dari perwakilan karyawan dan anggota manajemen. Komite tersebut bertugas mendorong peningkatan kondisi kerja perempuan dan mengembangkan pengetahuan tentang pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, serta pengasuhan anak,” jelas Adhika.

Sebuah panduan praktis telah disusun oleh GAPKI, CNV International, dan Federasi Serikat Buruh Hukatan dan telah diluncurkan pada tahun 2021. Paduan tersebut bertujuan untuk membantu pengusaha dan manajemen di industri sawit dalam membuat kebijakan di tingkat perusahaan. Panduan ini juga diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pelaku industri sawit dalam mewujudkan industri sawit berkelanjutan yang ramah bagi pekerja perempuan. Selain itu, panduan ini juga diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan praktik yang mendukung hak-hak pekerja perempuan. Pada saat ini, sosialisasi dan tindak lanjut panduan terus dilakukan melalui berbagai kegiatan.

Sumarjono Saragih dalam paparannya menyampaikan bahwa GAPKI telah melakukan berbagai langkah dalam memperbaiki tata kelola ketenagakerjaan termasuk melindungi pekerja perempuan.  Kolaborasi tidak henti dilakukan, GAPKI terbuka bekerjasama dengan semua pihak.  
“Mewujudkan sawit Indonesia berkelanjutan adalah perjalanan panjang dan bersama. Langkah pertama untuk memulai perjalanan itu sudah kami lakukan. Kami menanti teman seperjalanan yang bisa ikut juga, ujar Sumarjono.

 

 

Artikel Lainnya